Biaya untuk mendeteksi dan memperbaiki cacat/bug pada perangkat lunak akan meningkat secara eksponensial seiring waktu dalam sebuah alur kerja dalam pengembangan perangkat lunak.

Memperbaiki bug di lingkungan yang sudah berjalan pada kenyataannya sangatlah mahal (dari sisi biaya, waktu dan tenaga), dan berisiko — seringkali dengan satu atau dua urutan prioritas.

Biaya tidak hanya dalam bentuk waktu dan sumber daya yang terbuang percuma di masa kini, tetapi juga dalam bentuk peluang yang hilang di masa depan.

Sebagian besar biaya yang diakibatkan oleh cacat/bug tersebut berakhir lebih mahal dibandingkan dari biaya untuk mencegahnya. Biaya akibat Cacat tersebut mahal ketika hal tersebut terjadi, baik biaya langsung untuk memperbaiki cacat/bug maupun biaya tidak langsung karena hubungan yang rusak, kehilangan bisnis, dan waktu pengembangan yang hilang. — (Kent Beck).

Grafik berikut membantu dalam memvisualisasikan bagaimana upaya dalam mendeteksi dan memperbaiki cacat meningkat saat perangkat lunak bergerak melalui lima fase pengembangan perangkat lunak.

Untuk memahami mengapa biaya meningkat dengan cara ini, mari pertimbangkan hal-hal berikut:

Jauh lebih mudah untuk mendeteksi masalah dalam penulisan kode program saat pengembang masih menulis kode program. Hal ini dikarenakan kodenya masih segar dalam ingatan, memperbaiki masalah yang rumit pun menjadi hal yang sepele. Seiring berjalannya waktu dan kode berpindah ke tahap selanjutnya, pengembang perlu mengingat semuanya dan mencari masalah sebelum mereka dapat memperbaikinya.

Jika sistem yang terdapat bug tersebut adalah sistem otomatis, seperti integrasi yang berkelanjutan, menyoroti masalah dalam kode saat programmer masih menulis kode, mereka jauh lebih setuju untuk melakukan perbaikan pada saat itu juga.

Setelah perangkat lunak dalam tahap pengujian, mereproduksi cacat pada lingkungan lokal pengembang menghadirkan tugas lain yang memakan waktu. Selain itu, meskipun sangat mudah untuk menangkap sesuatu yang jelas cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan, sangat sulit untuk mengungkap cacat yang lebih mendasar. Jika masalah ini lolos dari fase koding, bug tersebut umumnya tidak menampilkan diri sampai dalam tahap ke server produksi.

Setelah perangkat lunak dirilis dan tersedia bagi user, tidak hanya sulit untuk menemukan cacat — tetapi juga sangat berisiko. Selain mencegah pengguna langsung terpengaruh oleh masalah yang ditimbulkan, memastikan ketersediaan layanan merupakan hal penting bagi bisnis. Efek ini bertambah dan biaya yang meningkat mencapai 30x dibandingkan dengan jika cacat/bug ini diperbaiki sejak dini.

Jadi pelajaran yang bisa diambil adalah:
Mengetahui cacat/bug di awal akan lebih mudah untuk segera ditindaklanjuti, dibandingkan dengan membiarkannya untuk menjadi lebih besar di tahapan berikutnya, sampai pada akhirnya sudah pada tahap digunakan dan sudah berjalan.