Project Aplikasi Pendataan Sekolah (Pengembangan Backbone)

Latar Belakang

Dapodik atau singkatan dari Data Pokok Pendidikan adalah sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, dalam rangka perancanaan pendidikan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, dengan demikian dalam sistem pendidikan harus ada Dapodik yang matang dan berkualitas.

Perencanaan pendidikan yang tidak dasarkan pada data yang matang dan berkualias akan menurunkan program-program yang jauh dari apa yang diharapkan.

Sampai pada akhir tahun 2018, tingkat keterisian agregat data kondisi infrastruktur terkait dengan tingkat kerusakan fisik bangunan pada aplikasi Dapodik PAUD dan Dikmas, oleh lembaga SPNF PAUD dan Dikmas seluruh Indonesia sangat rendah, hanya berkisar 19,11%, selebihnya 19,34% mengisi dengan angka Nol, dan 61,55% membiarkan field data kerusakan bangunan tersebut kosong, sehingga ada 80,89% lembaga yang mengisi dengan angka Nol dan yang tidak mengisi sama sekali.

Ini berarti data yang disajikan dalam Dapodik PAUD dan Dikmas menjadi kurang berkualitas. Field input data yang diisi dengan angka Nol maupun yang dikosongi, dibaca oleh sistem sebagai tidak ada kerusakan infrastruktur pembelajaran yang memerlukan rehabilitasi atau renovasi.

Hal tersebut tidak konsisten dengan kondisi nyata di lapangan, mengingat usulan dana DAK Fisik untuk rehabilitasi infra struktur selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Kesulitan umum yang dihadapi daerah adalah karena petugas lapangan pada satuan pendidikan kurang mempunyai pemahaman mendasar tentang bagaimana cara melakukan analisis kondisi infra strukturnya di lapangan, sehingga pada akhirnya tidak bisa mengisi data tingkat kerusakan gedung/bangunan secara benar dan reliable.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka pengembangan sistem pendataan nasional yang terpadu, khususnya dalam bidang pendataan infrastruktur pada SPNF dan PAUD, disusun sebuah panduan ringkas tentang bagaimana mengenali tentang apa yang disebut kerusakan, jenis-jenis kerusakan, dan menilai tingkat kerusakan bangunan secara sederhana, sehingga SPNF dan PAUD bisa melakukannya dengan benar.

Maksud dan Tujuan:

Maksud dan tujuan kegiatan Pengembangan Bakbone Sistem Informasi Dapodik pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal adalah:

a. Memastikan database pada aplikasi Backbone Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) selalu terhubung dengan server pusat dan tersinkronisasi datanya;

b. Menyediakan informasi dan pelaporan (reporting) kepada bidang terkait data tentang sarana dan prasarana dengan kategori kerusakan apakah rusak ringan, sedang dan berat yang meliputi SD, SMP, SMA dan SMK;

c. Menyediakan data mutakhir dan akuntabel mengenai profil pendidikan di Kabupaten Kendal, mulai dari pendidikan formal hingga pendidikan non formal;

d. Menyediakan data dasar pendidikan untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Kendal

e. Menyediakan data pendidikan secara tepat sasaran, yang seringkali dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date.

Produk

Aplikasi yang dihasilkan ini digunakan untuk mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan kategori : REHAB PRASARANA, PEMBANGUNAN PRASARANA dan PENAMBAHAN SARANA. Adapun alur pengisian adalah : Pertama adalah login dengan masing-masing sekolah menggunakan user sekolah. Di menu Data Prasarana akan terlihat identitas sekolah dan juga sarana dan prasarana, sebagai contoh ada Nama Prasarana, Panjang, Lebar, Tingkat Kerusakan, Kategori dan Keterangan. Kedua adalah mengisi apakah hendak melakukan REHAB, PEMBANGUNAN ataupun PENAMBAHAN. Setiap data yang akan diinput hendaknya dilengkapi dengan data pendukung berupa keterangan/narasi dan juga foto pendukung.

Dengan aplikasi E-Proposal ini akan dipilih Sarana dan Prasarana mana yang diusulkan untuk renovasi ataupun perbaikan Rehab Prasarana. Setiap mengisi data didukung dengan keterangan yang detail jika memungkinkan dengan dilampiri foto kondisi saat ini.

Demikian juga jika ada permintaan ataupun usulan di luar dari kategori REHAB PRASARANA, PEMBANGUNAN PRASARANA dan PENAMBAHAN SARANA maka diisi dengan usulan dengan uraian yang akan diusulan.

Aplikasi ini diakses oleh masing-masing sekolah yang ada di Kabupaten Kendal dengan user melakukan input data untuk memasukkan usulan perbaikan tersebut. Apapun usulan akan direkam oleh sistem dan data akan tersimpan beserta penjelasan alasan usulan dan juga foto pendukung.

Selanjutnya pihak Admin akan melihat dan mereview data usulan berdasarkan tingkat keparahan dari kondisi sekolah dan dibandingkan dengan data Sarana dan Prasarana yang ada di Backbone. Data yang diusulkan oleh sekolah hanya data yang diusulkan, dengan informasi tingkat kerusakan dari sistem di Backbone. Admin kemudian akan Menerima, Menolak atau Ditunda dari usulan yang diajukan. Jika diterima maka akan dipilih sumber dana yang akan digunakan untuk proposal tersebut beserta besaran anggaran.

Sistem ini bersifat DSS (Decision Support System) yang akan membantu pihak admin atau dinas mengambil keputusan mana (sekolah mana) yang akan diprioritaskan untuk direhab atau diterima usulannya. Dari sekian banyak sekolah jika ditangani secara manual akan sangat tidak praktis dan tidak efisien. Usulan dari satu sekolah saja jika dicetak lengkap beserta gambar pendukung akan jadi satu proposal. Jika puluhan sekolah bahkan ratusan akan banyak proposal dan kertas yang disediakan.

Catatan

Dari tahapan pembuatan aplikasi sebagaimana dijelaskan pada bagian Latar Belakang disebutkan bahwa data kerusakan hampir mayoritasnya adalah data yang tidak valid. Tidak valid yang dimaksud bisa terjadi terkait dengan update data yang tidak rutin, ataupun yang update akan tetapi yang melakukan update perubahan data, usernya tidak memahami kriteria kerusakan, hal ini bisa terjadi karena untuk mengisi data terkait dengan data kerusakan perlu mengetahui data teknis bangunan beserta istilah yang digunakan oleh Data Backbone ini. Misalnya Komponen Bangunan itu dibagi menjadi 3 : Kepala, Badan dan Kaki, Adapun bagian Kepala sendiri ada komponen : Penutup Atap, Rangka Plafond, Penutup Plafond & Cat, Rangka Atap Kuda-Kuda, Listplang dan Talang. Untuk Badan terdapat komponen: Kusen, Dinding, Kolom. Untuk Kaki terdapat komponen: Sloof, Pondasi, Struktur Bawah Lantai, Penutup Lantai, Instalai Air Hujan.

Tingkat kerusakan itu sendiri dibagi menjadi Rusak Ringan, Rusak Sedang, Rusak Berat dan Rusak Total, dengan prosentase sebagai berikut: Rusak Ringan (<=30%), Rusak Sedang (>30% - 45%), Rusak Berat (>45% - 65%) dan Rusak Total (>65%). Masing-masing prosentasi merupakan kumulatif dari perhitungan dari komponen dari atas sampai kaki bangunan dengan formula yang ada di Aplikasi Backbone.

History Pengadaan Langsung LPSE bisa dilihat dengan Link di LPSE

 

Data Backbone Analisit Tingkat Kerusakan Sarana Prasarana dengan Kriteria Otomatis Rusak Berat

Usulan Perbaikan Sarana Prasarana

Tampilan Form Backoffice Administrasi E-Proposal

Project Terkait Lainnya